Muzayyin dalam antara Ada dan Tiada

  Nama saya Ahmad muzayyin hulaimi, saya kuliah di salah satu universitas negeri di yogyakarta. Sudah 8 bulan lebih lamanya saya menuntut ilmu di universitas ini, namun keadaanku masih saja monothon. Setiap hari aku merasakan ketakutan yang selalu menghantuiku, tidak seperti teman-teman yang lain yang selalu aktif dalam kegiatan kampus berbeda dengan diriku yang hanya pulang pergi dari kost ke kampus seakan-akan dunia ini semakin sempit kurasa.
Walaupun di tengah hiruk pikuk kota yogyakarta, saya merasa tidak ada kehidupan sama sekali. Perasaan minder terus menghantui. Ada rencana kecil sebenarnya yang tersirat dalam hatiku tetapi itu harus memperoleh izin dari orang tua yaitu pindah jurusan.
Cukup berat memangku rasa tapi, saya sudah memikirkannya matang- matang apa konsekuensi dari keputusanku ini. Saya berpikir lebih baik memperbaiki sejak awal daripada nanti terlambat.
Banyak teman yang menyarankan agar aku menikmati jurusanku ini tetapi beratku rasa aku tidak bisa, hal inilah yang mengindikasikan aku untuk segera memperbaikinya.
Saya tidak pernah membayangkan ini sebelumnya dan ini adalah sejarah akademik seorang ahmad muzayyin yang terburuk dalam kurun waktu 12 tahun.
Jujur, saya sangat terpukul dengan kejadian ini tetapi saya tetap berusaha agar apa yang kurasakan saat ini tidak diketahui oleh kedua orang tua di rumah.
Optimis untuk tahun ajaran baru 2014/2015 saya akan mencoba mendaftar lagi di universitas negeri yang lain.
Mudah-mudahan tahun ini bisa diterima dijurusan yang telah aku rencanakan aaaamiiiinn!!!!

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer